KOTABANDUNG.ID – Sepekan ini cuaca dingin ekstrem Bandung membuat mengigil saat malam dan pagi hari. Namun saat siang hari cuaca tetap panas dengan sinar matahari yang menyengat. Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, menjadi daerah terdingin dengan suhu mencapai 11 derajat celcius.
Waspada penyakit yang berpotensi menyerang di tengah cuaca dingin dan panas tiap harinya, terutama bagi warga Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung).
Suhu rata-rata saat ini di Bandung Raya berkisar antara 16 hingga 21 derajat celcius. Sedangkan angka tertinggi diantara 29 sampai 30 derajat celcius. Tentunya, cuaca seperti ini mengakibatkan potensi penyakit yang bisa datang.
Ahmad Fathoni, adalah salah satu warga Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kab. Bandung mengatakan, dalam sepekan terakhir suhu di kampungnya mengalami penurunan yang signifikan. Dilansir dari ayobandung.com
“Terasa lebih dingin dari biasanya. Saat malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, udara jadi lebih dingin,” ujar Ahmad, pada minggu 14 Juli 2024.
Semakin malam suhu udara semakin dingin dibanding hari biasanya. Walaupun telah mengenakan jaket tebal, udara masih terasa menusuk kulit.
Menurut Ahmad, saat paling dingin yang dirasakan adalah ketika malam hari menjelang dini hari sampai subuh. Pada waktu tersebut, udara semakin terasa dingin. “Tadi pagi saya sempat melihat HP, suhunya mencapai 11 derajat,” tambahnya.
Kondisi suhu dingin ekstrem menurut Ahmad terjadi sejak Jumat 12 Juli 2024. Sementara pada siang hari, suhu terasa lebih panas dibanding biasanya. Bahkan membuat warga merasa kegerahan karena panasnya suhu.
Suhu dingin ekstrim yang terjadi di Bandung Raya tak lepas karena adanya fenomena alam angin munsom Austalia. Karena di belahan benua tersebut sedang memasuki musim dingin yang mengakibatkan angin dingin dan kering terbawa hingga ke Indonesia.
Pada saat yang bersamaan, sejumlah wilayah di Indonesia saat ini memasuki puncak musim kemarau. Kondisi ini mengakibatkan kumpulan awan yang lebih jarang dibanding saat musim hujan.
Langit yang jarang ditutupi kumpulan awan, membuat pelepasan energi dari permukaan bumi jadi lebih cepat, sehingga menyebabkan udara lebih dingin pada malam dan pagi hari.
Kondisi kumpulan awan yang jarang, juga menyebabkan paparan sinar matahari saat siang hari tidak terhalang, menyebbkan suhu menjadi lebih panas pada siang hari.