Luapan Sungai Cikapundung yang terjadi karena banjir bandang di Kota Bandung, pada Kamis (11/1/2024) menyisakan banyak sampah berserakan di sekitar pemukiman warga yang ada di seputaran Braga. Dibeberapa titik seperti di Gang Apandi, banyak warga yang sibuk membersihkan lumpur akibat banjir tersebut.
Ada yang mencuci pakaian kotor, membersihkan perabot rumah , membersihkan jalan gang, hingga memperbaiki material rumah yang rusak akibat banjir. Selain itu, sampah-sampah rumah tangga berupa sofa, perabotan dapur hingga sampah-sampah lainnya yang terbawa akibat banjir ini dikumpulkan di sisi gang.
Baca juga: Sungai Cikapundung Meluap dan Membanjiri Kota Bandung Hingga Kawasan Braga
Seperti yang dilakukan Iyep (65), dia bersama anak dan istrinya masih sibuk membersihkan perabotan dapur dan membuang perabotan yang rusak. Prabotan rusak itu dikumpulkan sementara dan nantinya akan dibuang ke TPS.
Ketua RT 4/08 Kampung Braga, Dudi Kusnadi (48) mengatakan, bantuan berupa popok hingga makanan sudah diterima warga. Namun, saat ini yang dibutuhkan warga adalah MCK.
“Ya, mungkin kalau sekarang yang dipentingkan itu MCK, yaitu air, ini kan air bersih. Apalagi kalau sekarang kan WC-nya itu tersendat,” ujar Dudi, Sabtu (13/1/2024).
Banjir bandang yang mengakibatkan luapan air sungai Cikapundung diduga akibat tanggul yang jebol dan merendam puluhan rumah warga di Gang Apandi, Kampung Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (11/1/2024).
Ratusan warga dari beberapa RW di Kampung Braga Bandung, dievakuasi sementara oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung ke rumah makan dan toko parfum.
Berdasarkan data dari BPBD Jabar, total ada sekitar 857 jiwa dan 400 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat banjir bandang luapan Sungai Cikapundung.