KOTABANDUNG.ID – Potensi Gempa Bumi Sesar Lembang. Menurut hasil kajian pada tahun 2017, laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 – 5,5 mm/tahun. Angka ini ternyata bertambah dari prediksi sebelumnya pada tahun 2011 yang menyebut laju pergeseran di 2,0 – 4,0 mm/tahun.
Selain itu, riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi (LIPI) menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km (perkiraan 22 km menurut Google maps). Hasil riset ini berdasarkan citra profil morfologi dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging).
Baca Juga: Gempa 5.0 M Guncang Bandung dan Garut, Sejumlah Bangunan Rusak
Berdasarkan dari data ini, dengan perhitungan formula ahli paleoseismologi, diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif.
Paleoseismologi adalah studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik, seperti gempa bumi dan tsunami, dari zaman sebelum catatan disimpan.
Potensi Kerusakan
Kerusakan yang bisa terjadi dari gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang dapat berdampak buruk pada Bandung dan sekitarnya. Bahkan dapat berpotensi sangat menghancurkan kota Bandung.
Sebuah studi menyebutkan apa yang terjadi jika gempa datang? Sebelum gempa datang, biasanya akan ada seekor anjing yang akan menggogong keras karena naluri yang merasakan gelombang.
Sebelum menyebabkan gempa, Sesar Lembang akan gelombang primer dengan kecepatan dapat mencapai 5 km/detik sebelum gelombang yang lebih merusak (Gelombang-S) datang yang tidak akan bisa diprediksi kapan terjadinya yang diperkirakkan datang 30 – 90 detik sebelum gelombang selanjutnya datang.
Kerusakan di Kabupaten Bandung Barat
Secara Horizontal, Patahan Lembang membentang sepanjang 29 km dari Kabupaten Bandung Barat (Lembang) hingga Kabupaten Bandung Barat (Padalarang). Daerah yang dilintasi antara lain: Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga lembang yang berpenduduk sekitar 500.000 jiwa.
Gelombang menghantam hingga gempa pun datang. Gempa dahsyat Sesar Lembang dapat mengakibatkan retakan yang langsung menuju arah Pasar Cibarukai hingga Sekolah Polisi Negara Cimahi.
Ia membelah urat jalan utama dari Cimahi Ke Lembang, yakni Jalan Kolonel Masturi. Dari sini, retakan menembus Kampung Gandrung hingga menyebabkan akses informasi di sebagian Jawa Barat terganggu karena saluran tv mati total ; ia merobohkan sebelas menara transmisi televisi nasional di sekitar Kampung Gandrung.
Dari Kampung Gandrung, gelombang gempa melewati lembah Kertawangi, menembus desa Panyairan (Parongpong), sebuah restoran bernama “The Peak Resor” Dinning akan luluh lantak karena bangunan yang tidak sanggup menahan goncangan gempa.
Baca Juga: Kesiapsiagaan Pemerintah Bandung Barat Terhadap Potensi Bencana
Di Barat, patahan akan mengguncang kompleks perumahan elite bernama “Graha Puspa”. Meski tidak persis melewati kompleks perumahan itu, efek getaran bisa kencang sebab gawir jalur utama sesar hanya beberapa meter dari barat Kompleks.
Di tengah ancaman besar ini, sekitar 80 meter dari patahan lembang, ada sebuah kondontel mewah bernama “Boutique Village Bandung Resort” bagunan pesiar 6 lantai 149 kamar yang mungkin akan terancam hancur.
Dari Graha Puspa, mengikuti arah patahan ke barat, akan ditemui lokasi vital seperti Observatorium Boscha, Sekolah Staff dan Komando TNI Angkatan Udara, dan Sekolah Kemimpinan Polri.
Pemukiman disini relatif padat dan ada banyak lokasi besar yang berisiko sangat besar. Meski, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengatur bahwa jalur patahan harus steril dari bangunan atau pemukiman penduduk, tetapi faktanya berbeda.
Berdadarkan penelitian Geoteknologi LIPI, bila patahan retak secara mekanis, maka ada pergeseran vertikal sekitar 50 CM. Ibarat seperti sebuah rumah berada di tengah jalur retakan patahan Lembang, maka separuh rumah akan naik 50 cm ketika gempa terjadi, sehingga membuat konstruksi bangunan menjadi tidak stabil, terbelah dan akhirnya pun ambruk.
Baca Juga: Gempa Susulan Bandung dan Garut Terjadi 15 Kali
Selain retakan utama, dalam gempa ada yang disebut “Conjugate Vault” atau retakan kecil bercabang. Retakan ini mrnyebabkan belasan rumah rusak akibat dinding terbelah dan beberapa kolam surut akibat airnya meresap ke dalam retakan. Inilah yang terjadi di Kampung Muril Rahayu. Gempa Sesar Lembang juga akan menyebabkan longsor di seantero Bandung.
Kerusakan Total di Kota Bandung
Kawasan Kota Bandung yang dulu bekas danau purba berada pada titik paling rendah, yang kini lokasinya di Gedebage. Saat terjadi gempa, entah itu bersumber dari patahan Lembang, Cimandiri, Baribis, atau zona subduksi di Samudra Hindia, Gedebage akan menerima goncangan lebih hebat ketimbang lokasi lain.
Perambatan gelombang gempa sangat bergantung pada berat jenis dan struktur benda yang dilaluinya. Gempa seperti riak air, semakin jauh perambatan, kekuatan gempa semakin melemah.
Jarak kota bandung hanyalah 3 km dari jalur utama sesar, ini cukup membuat aktivitas ibukota Jawa Barat lumpuh bila terjadi gempa. Kondisi geologi permukaan wilayah di Kota Bandung bervariasi, dari endapan sangat lunak hingga batuan vulkanik keras.
Penting untuk melihat karakterisasi geologi permukaan guna mengidentifikasi tingkat kerentanan penguatan gelombang gempa. Riset dari peneliti Pusat Survei Geologi ESDM, Marjiyono—yang melakukan mikrotremor di 97 titik di Kota Bandung pada 2011—menunjukkan bahwa faktor penguatan di Kota Bandung berkisar antara 2,1 hingga 17.
Di Kawasan Asia-Afrika, penguatan berkisar 4,1. Sementara di Gedebage menjadi paling tinggi: 16,5. Artinya, meski sama-sama terhantam guncangan gempa 6,8 skala Richter, efek goncangan gempa di Gedebage sebesar 16,5 kali lipat lebih besar ketimbang penduduk Lembang. Namun, ancaman gempa Lembang tidak semata di Gedebage.
Dengan skala Mercalli X – XI, beberapa wilayah lain terkena guncangan hebat. Daerah-daerah ini adalah Turangga, Lengkong, Babakan Surabaya, Cijagra, Pasir Luyu, Margacinta, Cisaranten Kulon, hingga sebelah selatan Ujung Berung, Cipadung, dan Cibiru. Menurut prediksi Bachtiar, korban akan lebih banyak di Cibiru.
Gempa Lembang juga berpotensi longsor Dago atas, Pasir Wangi, hingga Sisurupan. Kebakan besar akan merembet di kawasan padat penduduk seperti Cicadas, Coblong, atau Taman Sari. Jembatan Pasupati akan rusak parah atau mungkin terbelah.
Kajian terbaru dari ITB memprediksi, jika patahan Lembang bergerak aktif, potensi kerugian ekonomi dari kerusakan bangunan bisa mencapai Rp51 triliun. Angka ini lebih besar ketimbang kerugian gempa Aceh 2004 yang ditaksir Rp48,6 triliun. Hasil hitung-hitungan kasar ada sekitar 2,5 juta rumah warga terkena dampak gempa, dengan rincian 1 juta unit rusak kecil, 1 juta rusak sedang, dan 500 ribu rusak total ambruk.
Sumber: jabar.pikiran-rakyat.com