PT. Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) memastikan jalur kereta antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka yang sebelumnya tidak dapat dilalui karena kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, kini sudah kembali normal dan dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas di 20 km/jam.
Joni Martinus, selaku VP Public Relations KAI menjelaskan, jalur tersebut sudah dapat dilewati kereta api sejak hari ini pukul 06.30 WIB. Kereta api pertama yang melintasi jalur tersebut yaitu KA Cikuray (KA.267) relasi Garut – Pasar Senen pada jam 08.56 WIB.
Baca juga: Fakta Menarik KA Turangga Mulai dari Asal Muasal Nama hingga Tarif yang Reasonable
Dalam proses evakuasi jalur akibat kecelakaan kemarin, PT. KAI sudah mengerahkan sekitar 200 personel dari tim KAI, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, KAI Commuter, dan Stakeholders terkait lainnya. Tidak hanya itu, PT. KAI juga menggunakan bantuan alat berat berupa 2 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 100 buah bantalan rel.
Diberitakan sebelumnya bawah KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan KA Lokal Bandung Raya mengalami kecelakaan di km 181+700 jalur kereta antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.
Kecelakaan ‘adu banteng’ ini menyebabkan jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui. Akibatnya sebanyak 9 perjalanan kereta batal diberangkatkan dan 10 perjalanan kereta harus dilakukan rekayasa operasi memutar. Sementara penyebab kecelakaan masih diselidiki PT. KAI bersama pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, KNKT, dan kepolisian.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kereta Turangga dengan Kereta Bandung Raya di Cicalengka
Kecelakaan ini juga merenggut nyawa empat petugas KAI, yaitu masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan. Serta terdapat 37 korban luka-luka baik dari penumpang KA Turangga maupun KA Lokal Bandung Raya.
Setelah jalur normal, seluruh kereta api keberangkatan dari Daop 8 Surabaya, baik Stasiun Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang dengan tujuan Bandung berjalan sesuai jalur pola operasi sebenarnya. Setiap hari dari Daop 8 Surabaya terdapat lima kereta api reguler dan satu kereta api tambahan edisi Nataru, dengan tujuan Bandung melalui jalur selatan dan satu yang melalui jalur utara. Berikut daftar Kereta api jarak jauh keberangkatan Daop 8 Surabaya dengan tujuan Bandung:
- KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong
- KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung
- KA Mutiara Selatan Surabaya Gubeng-Bandung
- KA Turangga Surabaya Gubeng-Bandung
- KA Malabar relasi Malang-Bandung
- KA Tambahan Nataru Surabaya Gubeng-Kiaracondong
- KA Harina relasi Surabaya Pasarturi-Bandung